Kilatriau.id | Jakarta, Rabu 9 Juli 2025 — Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, resmi mengajukan tradisi Pacu Jalur sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia ke UNESCO. Langkah ini ditandai dengan penyerahan surat permohonan langsung oleh Bupati Kuantan Singingi, Dr. H. Suhardiman Amby, kepada Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadlizon, di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta.
Dalam pertemuan yang dikemas dalam agenda Temu Media Tradisi Pacu Jalur dan dihadiri oleh puluhan wartawan media cetak, online, dan televisi nasional, Bupati Suhardiman yang juga dikenal dengan gelar adat Dt. Panglimo Dalam, menegaskan makna mendalam di balik tradisi Pacu Jalur.
“Pacu Jalur bukan sekadar perlombaan perahu, melainkan warisan budaya yang sarat dengan nilai sejarah, spiritualitas, persatuan, dan kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi. Melalui pengakuan dari UNESCO, kita ingin Pacu Jalur tidak hanya lestari di tingkat lokal, tetapi juga diakui secara internasional sebagai budaya yang unik dan bernilai tinggi,” ujar Suhardiman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kuansing, Bupati berharap proses pengajuan ini bisa menjadi momentum kebangkitan budaya daerah serta memperkuat posisi Kuansing sebagai salah satu pusat budaya tradisional di Indonesia.
Menteri Kebudayaan Dr. Fadlizon merespons positif usulan tersebut. Ia menyebut Pacu Jalur sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia yang patut mendapat perhatian global.
“Pacu Jalur adalah kekayaan budaya yang luar biasa. Kami akan mengawal proses pengusulan ini secara serius agar budaya Pacu Jalur tercatat secara resmi sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO,” tegas Fadlizon dalam pernyataannya.
Menteri juga mengapresiasi langkah cepat dan komitmen Pemerintah Kabupaten Kuansing dalam menjaga serta mempromosikan budaya lokal. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat menjadi kunci keberhasilan diplomasi budaya Indonesia ke panggung internasional.
Langkah strategis ini menandai awal dari proses panjang dan penuh tantangan untuk menjadikan Pacu Jalur sebagai ikon budaya Indonesia yang diakui dunia. Proses ini akan melibatkan kajian historis, dokumentasi akademik, hingga diplomasi budaya di forum internasional.
Namun demikian, tekad dan semangat dari masyarakat Kuantan Singingi, ditambah dukungan pemerintah pusat, menjadi modal kuat dalam mendorong budaya Pacu Jalur bersanding dengan warisan budaya dunia lainnya di bawah naungan UNESCO.