Kilatriau.id | Pekanbaru – Viral di media! Setelah munculnya pemberitaan mengenai dugaan PT. SBL menerima buah sawit dari kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), nama Edo Cipta Wiganda (ECW) justru diseret dalam isu yang menyebut dirinya mengancam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) lewat rilis berita demi kepentingan pribadi.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh sorotnews24.com berjudul “Edo Cipta Wiganda Aktivis Gadungan di Kuansing, Diduga Ancam Pabrik Sawit Lewat Rilis Berita”, ECW dituding meminta pembukaan Delivery Order (DO) ke PKS PT. SBL. Tuduhan tersebut disampaikan oleh Suherwin, SH, yang merupakan Humas PT. SBL, di beberapa media online.
“Informasi yang kami peroleh, Edo ini sering mengaku sebagai aktivis, LSM, dan wartawan. Ia meminta pembukaan DO ke pabrik, tetapi tidak jelas sumber TBS-nya. Ia juga kerap mengklaim bahwa selama ini dirinya yang mengurus pasokan TBS dari kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) ke berbagai pabrik,” ujar praktisi hukum Suherwin, SH, yang juga Humas PT SBL di Kuansing, kepada wartawan di Pekanbaru, Minggu (9/3/2025), seperti dikutip dari sorotnews24.com.
ECW Bantah Tegas Menanggapi tuduhan tersebut, ECW dengan tegas membantah semua pernyataan Suherwin. Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, ia menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah meminta DO ke PKS tersebut.
“Tidak ada satu pun kalimat saya yang meminta memasukkan DO ke PKS tersebut. Saya menyampaikan fakta dengan bukti-bukti, walaupun sekarang saya diserang secara pribadi. Itu hal biasa, bang. Semua yang dikatakan Suherwin itu tidak benar. Saya tidak pernah mengaku sebagai wartawan. Silakan tanya kepada pemain TBS di Kuansing, mereka pasti tahu saya tidak pernah terlibat dalam bisnis buah sawit. Saya bahkan tidak paham soal sawit. Itu hanya tuduhan mengada-ada,” tegas ECW.
Lebih lanjut, ECW menjelaskan bahwa dirinya banyak menerima aduan dari masyarakat setempat mengenai aktivitas PKS tersebut. Salah satu keluhan yang sering disampaikan adalah bau busuk limbah pabrik yang mengganggu aktivitas warga sekitar.
Sebelumnya, Bupati Kuantan Singingi telah menyampaikan komitmennya untuk menindak tegas perusahaan atau PKS yang menerima buah sawit dari kawasan hutan.
Menanggapi hal ini, ECW berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret terhadap pabrik-pabrik sawit yang beroperasi secara tidak bertanggung jawab.
“Saya hanya ingin pemerintah bersikap tegas terhadap pabrik sawit nakal ini. Jangan sampai masyarakat terus dirugikan,” pungkasnya.
Kasus ini terus berkembang, dan publik menanti langkah selanjutnya dari pihak berwenang dalam menyikapi persoalan ini.
Sumber Berita : sorotnews24.com