Kilatriau.id | Seberang Taluk, 29 Oktober 2025 – Di tengah tantangan sektor pertanian dan isu klasik konflik lahan dengan peternak, seorang pemuda bernama Andrian Jeneri telah muncul sebagai contoh inspiratif. Sebagai petani di Desa Seberang Taluk, Andrian berhasil menorehkan prestasi membanggakan: memanen padi hingga tiga kali dalam setahun, sebuah pencapaian yang langka, terutama karena ia melakukannya tanpa menimbulkan konflik dengan para peternak sapi dan kerbau di sekitarnya.
Keberhasilan Andrian menarik perhatian banyak pihak. Mayoritas petani sering kali kesulitan untuk mencapai panen tiga kali setahun karena faktor cuaca, irigasi, dan yang paling sering, gangguan dari hewan ternak yang mencari makan di lahan pascapanen atau di sawah yang baru ditanami.
Kunci Sukses: Niat Kuat dan Solusi Harmonis
Saat ditanya mengenai resep mujarabnya, Andrian memberikan jawaban yang sederhana namun mendalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kunci suksesnya hanya satu, kemauan yang kuat,” ujar Andrian Jeneri. “Dengan niat yang kuat, kita pasti bisa mencari cara untuk mengatasi setiap hambatan, termasuk bagaimana caranya agar ternak tidak merusak tanaman kita.”
Keberhasilan Andrian membuktikan bahwa manajemen lahan yang efektif dan komunikasi yang baik antar sesama warga desa adalah faktor penentu. Ia telah menunjukkan bahwa produktivitas tinggi dapat dicapai melalui model pertanian berkelanjutan dan bebas konflik di Seberang Taluk.
Masa Depan Pertanian Desa
Kisah Andrian Jeneri memberikan secercah harapan bagi masa depan pertanian di Desa Seberang Taluk. Keberhasilannya mematahkan anggapan bahwa produktivitas tinggi selalu berujung pada gesekan sosial. Ia membuktikan bahwa dengan kemauan yang kuat, inovasi, dan semangat bertani yang gigih, potensi lahan sawah dapat dimaksimalkan tanpa mengorbankan harmoni antar warga.
Kini, banyak petani muda dan senior dari desa tetangga yang mulai berdatangan untuk belajar langsung dari Andrian, berharap dapat meniru model pertanian yang ia kembangkan.











