Kilatriau.id | Kuansing – Warga Teratak Baru Audiensi dengan Bupati, Bahas Jaringan dan Jalur Nago Sati Sungei Kaghimun
Desa Teratak Baru, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, menggelar audiensi dan pelayuran Jalur Nago Sati Sungei Kaghimun bersama Bupati Kuansing, Dr. H. Suhardiman Amby, MM, pada Selasa malam (15/04/2025).
Dalam acara yang berlangsung penuh semangat tersebut, Penjabat (PJ) Kepala Desa Teratak Baru, Yanto Lubis, menyampaikan sejumlah aspirasi masyarakat, salah satunya terkait minimnya akses jaringan telepon seluler.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saat ini Desa Teratak Baru masih terkendala jaringan handphone. Oleh karena itu, kami memohon kepada Pak Bupati untuk membangun tower jaringan. Kami juga mengucapkan terima kasih atas pembangunan kantor kepala desa yang telah direalisasikan,” ungkap Yanto dalam sambutannya.
Selain itu, Yanto juga memaparkan bahwa Desa Teratak Baru sedang mengalami kekurangan dana sebesar Rp115 juta untuk menyelesaikan pembangunan Jalur Nago Sati Sungei Kaghimun. Dana tersebut kini masih dalam proses pengumpulan dari berbagai sumber.
Dalam sambutannya, Bupati Kuansing Dr. H. Suhardiman Amby, MM, memberikan dukungan penuh kepada masyarakat Desa Teratak Baru serta menyampaikan harapannya agar jalur Nago Sati dapat mengukir prestasi di ajang pacu jalur.
“Semoga Jalur Nago Sati Sungei Kaghimun Desa Teratak Baru bisa meraih juara di setiap gelanggang yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi,” tutur Suhardiman.
Pada akhir kegiatan, Yanto Lubis kembali menyampaikan apresiasinya kepada Bupati yang turut membantu proses pengumpulan dana jalur.
“Terima kasih kepada Pak Bupati yang telah mengumpulkan dana sebesar Rp95.050.000,” ujar Yanto.
Acara ini turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, di antaranya:
- Camat Kuantan Hilir Edison Tuindra
- Sekretaris Dinas Pariwisata Ahmad Herry
- Kepala Dinas PUPR Kuansing Zulkarnain
- Kepala Dinas Kominfo Hendra Roza
- Serta para tamu undangan dari lingkup Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi.
Audiensi dan pelayuran ini menjadi wujud nyata sinergi antara masyarakat dan pemerintah daerah, demi kemajuan infrastruktur dan pelestarian budaya pacu jalur yang menjadi ikon kebanggaan Kuansing.