Kilatriau | Pekanbaru – Terik matahari siang itu tak mampu memadamkan semangat ribuan orang yang memadati Stadion Utama Riau, Senin (29/9/2025). Dari kejauhan, lautan seragam putih bercampur dengan warna-warni pakaian keluarga yang setia mendampingi. Senyum, tawa, bahkan mata yang berkaca-kaca tampak menghiasi tribun penonton.
Bagi ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang hadir, hari itu bukan sekadar acara formal, melainkan titik balik dalam perjalanan hidup mereka. Sebagian ada yang datang dari pelosok desa, menempuh perjalanan panjang agar bisa menyaksikan detik-detik bersejarah pelantikan.

“Alhamdulillah, perjuangan panjang akhirnya terbayar. Saya tidak hanya datang sendiri, tapi juga membawa orang tua agar mereka bisa merasakan kebahagiaan ini,” ujar Siti, salah seorang PPPK yang baru saja dilantik, sambil menahan haru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di tengah suasana penuh rasa syukur itu, Gubernur Riau Abdul Wahid berdiri di atas panggung, memimpin prosesi pelantikan 5.884 PPPK Pemprov Riau. Mereka terdiri dari 4.406 orang yang lulus seleksi tahap pertama dan 1.478 orang dari tahap kedua.
Dalam sambutannya, Wahid menegaskan bahwa PPPK bukan hanya pelaksana kebijakan, melainkan garda terdepan yang memastikan masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari setiap program pemerintah.
“Sebagai PPPK, saya berharap bapak/ibu adalah tenaga profesional. Bukan sekadar pelaksana, tetapi penggerak utama yang memastikan kebijakan benar-benar sampai kepada masyarakat,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
Ia juga menekankan pentingnya kemampuan menguasai teknologi dan membangun kerja kolaboratif di tengah tantangan zaman. Menurutnya, adaptasi cepat, integritas, dan kedekatan dengan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan dalam pengabdian.
Bagi Wahid, pelantikan ini bukan sekadar seremonial, melainkan awal dari tanggung jawab besar.
“Saya meminta dukungan dan komitmen dari bapak/ibu semua. Mari kita bekerja luar biasa agar setiap kebijakan benar-benar menghadirkan manfaat bagi rakyat,” tegasnya.
Di tribun, suara anak-anak yang bersorak memanggil ayah atau ibunya menambah hangat suasana. Banyak keluarga yang tak berhenti mengabadikan momen lewat kamera ponsel. Beberapa bahkan menitikkan air mata bangga melihat orang terdekatnya resmi menjadi bagian dari aparatur pemerintah.
Pelantikan hari itu seakan menjadi perayaan harapan. Harapan akan masa depan yang lebih baik, pelayanan publik yang lebih optimal, dan lahirnya generasi baru aparatur yang dekat dengan rakyatnya.
Stadion Utama Riau akhirnya menjadi saksi, bahwa di bawah teriknya matahari, ribuan janji pengabdian telah diikrarkan. Janji yang kelak akan diuji oleh waktu, tantangan, dan kebutuhan masyarakat Riau yang semakin berkembang.
Sumber Berita : Amirariau